Pembangunan Jalan Tol Serpong Balaraja khususnya Seksi 1A sepanjang lima kilometer, hingga akhir Desember 2021 telah rampung sekitar 60 persen. Demikian menurut Direktur PT Trans Bumi Serbaraja, Dony Martadisata di Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten, kepada wartawan Republika pada Jumat (24/12-2021).
Dia mengatakan, bahwa proses pembangunan jalan tol yang menghubungkan antara Serpong dan Balaraja itu akan bertahap. Mulai dari pengerjaan Seksi 1A yang kini sedang tahap pemasangan Jembatan Cisadane. Kemudian pembangunan lintas atas (overpass) Serpong. Pembangunan badan jalan tol, dan pemasangan dinding penahan tanah sepanjang dua kilometer.
“Seksi 1A mulai dibangun tahun 2019. Sedangkan seksi 1B dengan panjang lima kilometer tersebut mulai pembangunan di bulan November 2021,” ujar Dony. Adapun untuk panjang pembangunan ruas Tol Serbaraja secara keseluruhan mencapai 40 kilometer.
Baca berita selengkapnya di republika.co.id
Percepatan Pengerjaan Proyek Tol Serbaraja
Mengutip berita dari situs resmi Kementerian PUPR, melalui Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) bersama Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) terus mempercepat penyelesaian pembangunan Jalan Tol Serpong-Balaraja yang membentang sepanjang 39,4 Km.
Pembangunan Jalan Tol Serpong Balaraja memberikan peran penting dalam peningkatan akses konektivitas. Selain itu juga peningkatan perekonomian masyarakat Banten, Jakarta, dan sekitarnya yang semakin lancar.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, kehadiran Jalan Tol Serpong Balaraja, selain meningkatkan konektivitas menuju wilayah Jakarta. Juga akan menjadi akses menuju Merak dan Lampung karena terhubung dengan Balaraja yang menjadi akses masuk ke Tol Tangerang–Merak.
“Dengan meningkatnya konektivitas, kawasan industri yang terkonsentrasi di Tangerang hingga Serang dan Cilegon dapat terlayani kebutuhan logistiknya,” kata Menteri Basuki.
Tol Serpong-Balaraja Rampung 2024
Pembangunan Jalan Tol Serpong-Balaraja terdiri atas 3 seksi, yakni seksi I (BSD–Legok) sepanjang 9,3 km, seksi II (Legok–Tigaraksa Selatan) 11,5 km, dan seksi III (Tigaraksa Selatan–Balaraja) 18,6 km dengan total nilai investasi sebesar Rp 14,37 triliun dan biaya konstruksi sekitar Rp 6,17 triliun.
Skema pembiayaan pembangunan tol Serpong Balaraja merupakan salah satu contoh jalan tol yang diinisiasi oleh pihak swasta. Untuk mendukung program Pemerintah dalam pengembangan jaringan jalan bebas hambatan. Pengerjaan konstruksi keseluruhan targetnya akan rampung pada tahun 2024.
Progres Pembangunan Jalan Tol Serpong-Balaraja
[embedyt] https://www.youtube.com/watch?v=1UgGMeVadS4[/embedyt]
Pembangunan Jalan Tol Serpong-Balaraja oleh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT Trans Bumi Serbaraja saat ini tengah melakukan penyelesaian Seksi 1A sepanjang 5,15 Km yang terdiri dari 3 paket pekerjaan.
- 2,3 Km Paket 1 masih dalam tahap pembebasan lahan
- 2 0,95 Km Paket dengan progres mencapai 54,1%,
- 1,9 Km Paket 3 progres mencapai 25,18% dan konstruksinya akan rampung pada akhir tahun 2021.
Jalan tol Serpong-Balaraja akan memiliki 8 Simpang Susun (SS) yang bisa menjadi akses baru dari Serpong hingga Balaraja. Kedelapan Simpang susun itu yakni: SS CBD, SS Industri, SS Legok, SS Mekar Jaya, SS Pasir Barat, SS Jambe, SS Cileles, dan SS Tigaraksa.
Sumber: pu.go.id
Dukung pengembangan Kota Baru Maja
Jalan Tol Serpong-Balaraja (Serbaraja), Banten, sepanjang 39,8 kilometer akan mendukung pengembangan wilayah sisi barat Jakarta. Salah satunya Kota Baru Maja, selain mempersingkat jarak tempuh Serpong menuju Jakarta dan Merak.
Bukan hanya ke Jakarta, tapi juga bisa hingga ke Lampung, karena terhubung dengan Balaraja yang menjadi akses Tol Tangerang-Merak. Dengan adanya jalan tol ini, maka konektivitas menjadi lebih baik,” kata Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Sabtu.
Menurut Basuki, dengan peningkatan konektivitas, daerah yang tadinya terisolasi akan berkembang dengan sendirinya, selain itu penyebaran penduduk tidak hanya terkonsentrasi di Jakarta. Pembangunan Jalan Tol Serpong-Balaraja merupakan contoh jalan tol yang diinisiasi swasta untuk mendukung program pemerintah dalam pengembangan jaringan jalan.
Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar mengungkapkan bahwa rencana jalan tol telah termuat dalam rencana tata ruang dan wilayah (RTRW) tahun 2002. Jalan Tol Serpong-Balaraja paralel dengan jalur kereta ke Kota Maja. Hal ini sangat membantu pertumbuhan daerah-daerah urban sampai nanti ke Maja. Akses masyarakat akan lebih mudah, begitu juga dengan jaringan jalan tol, kata Zaki.
Zaki menyatakan akan ada beberapa simpang susun yang bisa menjadi akses baru menuju Maja di Kabupaten Lebak. Di samping itu, menurutnya, Jalan Tol Serbaraja juga akan menambah akses baru bagi beberapa wilayah baru di Kabupaten Tangerang. Daerah kami merupakan salah satu daerah urban dengan laju urbanisasi paling tinggi di Indonesia.
Sumber: AntaraNews